Kita
keritik tanpa suara, acara-acara tak bernada, kemudian mengalah pada dosa.
Mereka
bermain dengan peristiwa, menguasai gedung pariwara dan film amerika, tak kenal
kata-kata, umat menjadi takwa pada wacana kuasa, seperti rakyat yang bohong
pada penguasa, aku melihatnya di Guatemala, orang gila hidup di kota, mereka
berbelanja, bermain WA, kemudian kehilangan jati diri, orang yang paling miskin
berhutang nyawa, sebelum sang tuan menuntaskan marahnya, hidup seperti lalat.
Kita
berkenalan dan berkelana, jatuh cinta, dan kita mulai dipermainkan oleh sebuah
sandiwara, memainkan seruling di kebun bunga.
Aku sudah
lupa, hidup akan terus menjadi hidup, mati akan selamanya menjadi mati, miskin
akan selamanya menjadi miskin, anak-anak akan selamanya menjadi anak-anak
Apa yang kau bicarakan pada kami, oh Mr.
Hollywood?? Mr. Grammy. I have become a fooly fooly fooly bittie-bittie baby.
Seorang anak wanita yang masih balita
memiliki anak dari spesies boneka, begitu
sayangnya dia
Oi Kau!! Bocah rambut pirang!! Pulang!
Pulang! Menatap saja ku ke barat, memandang usir akan hadirmu.
Jangan
ganggu gadis kecilku, karena dialah cintaku.