Rabu, 16 Januari 2019

Memang

Seringkali kita merasa terlalu yakin, sehingga kita lalai untuk menyadari bahwa

tidak ada sesuatu yang tidak sementara.

Kalau kau tidak percaya, coba saja sendiri, Cantik.

Sulit memang untuk mengurai sesuatu yang sudah ditakdirkan melekat.

Anggaplah moral membuat kita berada di posisi yang selalu dapat dikoreksi,

Haruskah kita ikuti?

Tiap kali sebuah kalimat terhenti, tiap kali pula diriku dan dirimu berpikir untuk
berhenti, Cantik.

Akan kita apakan keindahan yang belum jadi ini?

Aku pun sebenarnya sudah terlalu sering kembali berada di titik di mana cinta benar-benar tidak bisa dimengerti.

Cinta yang tidak pernah terurai.

Cinta yang hanya bisa dibeli dengan cara mengunci harga diri,

***
Aku pun memikirkanmu berkali-kali,

Berkali-kali tanpa ada jalan bahkan hanya untuk mendengarkan apa kata logika.

Menjadi musafir dan tak setitik pun dari perjalanan ini kupahami.

Sampai dengan pada akhirnya kubiarkan diriku untuk sejenak tertidur pulas di dalam musik-musik yang meniupkan janji dengan tawaran menggiurkan tentang masa depan,

Pada kenyataannya, aku hanyalah seseorang yang bercermin kepada kenyataan dan melihat kefanaan,

Musafir seperti diriku,

Memang ditakdirkan untuk berjalan lebih lama,

Jika kau mau, kau pun boleh segera pergi meninggalkanku.

Bahkan dari titik yang paling jauh sekali pun, di mana antara kau dan aku yang ada hanya perasaan yang tak dapat diurai,

Melekat karena harapan-harapan serta khayalan

Dan itu semua terjadi hanya karena aku tidak tahan dengan kecantikanmu.