Merasakan seseorang
wanita dari dalam hati saja adalah salah satu dari beribu ketidaknyamanan yang
ada di dunia ini.
Berkeliaran saja Dia
tanpa perduli dengan situasi, seenaknya saja hingga diri terbentur dalam satu
kebingungan.
S
atu pertanyaan muncul
dari dalam kebingungan, “apa yang harus dilakukan?”
Dan solusi?
Seakan-akan jauh tak terjangkau. Dan jika banyak yang berucap soal hidup adalah
kegelisahan, itu wajar.
Kita selalu gelisah,
ada waktu yang tersisih untuk sang gelisah datang bertamu dan mengganggu sang
tuan rumah.
Dan diri, selalu
gelisah karena bayang-bayang dan mimpi yang datang membawa dirinya dalam angan
berujung sepi selalu saja menghantui tanpa membonceng sang solusi.
Keinginan utama tidak
pernah menjadi hal yang paling dekat untuk dijangkau, karena manusia terlalu
suka bermimpi.
Tapi, mimpi adalah hal
yang paling tulus, namun “mungkin” tidak logis untuk direalisasikan. Belajar
untuk hidup bersama hal yang tidak sepenuhnya diinginkan, mungkinkah itu
merupakan solusi? Mungkin saja, kendati diri sedikit ragu untuk mengatakan iya.
Atau, biarkan itu
menghantam diri sampai pada fase dimana rasa muak datang dan membunuh mimpi
yang memanifestasikan dirinya menjadi ketidaknyamanan itu?
Yang jelas, aku ingin
menghidupkan mimpi-mimpi itu dalam wujudnya yang utuh ke dunia nyata, kedepan
mata dan bisa kusentuh dirinya.
Dan aku telah
menyentuhnya.
FAUZAN KUMBANG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar