Minggu, 25 Mei 2014

POST COLD WAR




Teringat waktu ketika aku aku setuju denganmu,
Bahwa kita berbicara,dan meracik bumbu kemanusiaan.
Sekarang aku bertanya, apakah kemanusiaan adalah cerita dalam pasar malam dunia?
Kita benar-benar berada di dalam peta,
Dan sebagai manusia, permainan dunia menjadi persoalan yang nyata.
Di dalam relativitas benar dan salah, manusia-manusia sudah menjadi kolektor kebenaran yang dipaksa.
Tradisi adalah harta yang harus dijaga, walaupun dengan cara memaksa
Nasionalisme seperti gigi yang terselipi daging-daging budaya, dan membusuk
Dan menyakitkan
CIA mengatur lalu lintas di alam bawah sadar manusia, lalu budaya berubah jadi petaka
Dan untuk yang kaya karenanya, selamat berbahagia
Holywood membeli senjata, lalu menjualnya lewat acara
Perang bisa direlokasi oleh Obama dan Osama, begitu juga nyawa
Perang Proxy adalah kemajuan teknologi terbesar Amerika dan Rusia,
Menciptakan robot-robot bersenjata bernama manusia.
Dan mahasiswa, hahaha, sibuk dengan cinta ala sinetron yang mengimitasi kisah-kisah telenovela dan drama bencong-bencong dari korea
Anak-anak muda, menikmati kemapanan yang tidak pernah gratis
Kata individualis menjadi pahala,
Apakah kita berdua masih percaya dengan cara kita yang lama?
Ku yakin iya, dan kita memang tidak pernah menjadi anti dari apa-apa.
Ekspansi berubah wujud menjadi hegemoni
Dan menyeleksi mana manusia yang bodoh dan cerdas. Karena ini rahasia, maka mereka tak pernah menunjukkan hasilnya ke depan wajah kita.
Indonesia hanyalah negara boneka, tanpa nyawa, korban hegemoni pengusaha Amerika,
Negara dimana anak-anak mudanya tidak pernah peduli dengan kegiatan-kegiatan ekonomis seperti yang terjadi di Papua
Anak mama dan anak papa yang seleranya hanya sebatas gadget-gadget tercanggih dan musik-musik yang menghabisi musik itu sendiri lewat musisi-musisi yang cuma bisa bergaya, mereka semua kelihatan bahagia.
Padahal kita berdua tahu, dimana mereka sebenarnya,
Anak-anak muda yang terlalu cepat tua, tidak pernah gelisah dan bercerita,
Anak-anak muda yang otaknya sudah di takar oleh ilmuwan dari Amerika,
Sehingga selera mereka yang paling tinggi hanyalah selangkangan dan cinta versi drama korea.
Tidak buta huruf tapi tidak suka membaca,
Bisa mendengar tapi tidak mengerti yang mereka dengarkan nyanyian tentang apa
Bisa melihat tapi tidak sempat melihat realitas yang nyata,
Punya otak tapi . . . . .
Gilaaaa gilaaaa...