Jumat, 08 Juni 2018

Pagar dan Jurang

Aku tidak masalah apabila garis-garis puisiku tersendat di antara misteri yang bermula mulai dari romantisisme hingga iklan-iklan, asalkan pada ujungnya berakhir di not atau nada awal yang membawaku menuju ke semacam kemewahan yang tak tersendat.

Musik...

Kita adalah generasi yang idealnya sebisa mungkin bersikap lebih modern dalam mengatasi perasaan jika kita memang akan men-teknologi-kan diri tanpa harus menjadi robot.

Sebab, ke manapun kita pergi, kau dan aku, satu-satunya jalan yang kucari adalah jalan yang mampu membawa kita menuju kesadaran yang mengajarkan bagaimana caranya agar kita tidak bersikap terlalu berlebihan satu sama lain.

Aku ingin menjadi sesuatu yang renyah untukmu.

Maka dari itu, puisi ini segera kunetralkan dengan intonasi-intonasi dan humor serta kabar baik bahwa kita punya kesadaran mengenai kenyataan moneter yang saat ini menjadi tempat bersandar perasaan ringan kita masing-masing.

Bayangkan air sungai yang jernih di siang hari yang sejuk mengalir di bawah cahaya matahari dengan beberapa daun kering berwarna coklat terbawa arus serta bunyi gemericiknya yang ringan.

Apa daun-daun kering itu masih tertinggal di benakmu?

Ingat, memori adalah jalan yang berbeda.

Satu-satunya jalan yang kucari adalah jalan yang mampu membawa kita pada kesadaran yang mengajarkan bagaimana caranya agar kita tidak bersikap terlalu berlebihan satu sama lain.

Seseorang, jangan kau pikirkan paragraf aneh yang dulu sering kugunakan untuk lari dari kenyataanku yang romantis-tragis.

Berton-ton pesan?

Aku selalu menjadi sesuatu yang tidak terlalu banyak tahu, tetapi dengan luar biasa gelembung perasaanku membesar tiap kali diuji dengan pertanyaan;

Apakah aku mengenalmu?

Ya, dia membesar menjadi keyakinan yang visionis-romantis, di mana satu-satunya jalan yang kutemui adalah jalan yang mampu membawa kita menuju kesadaran yang mengajarkan bagaimana caranya agar kita tidak bersikap terlalu berlebihan satu sama lain.

Komedi terkadang adalah kebenaran yang terletak di dasar jurang dan kita lebih aman untuk berdiri di dalam pagar batasnya karena kita sudah punya kesadaran mengenai kenyataan moneter yang menjadi tempat bersandar perasaan ringan kita terhadap satu sama lain.

Komedi terkadang adalah imajinasi yang tiba-tiba bisu ketika adegan penentuannya dimulai, sehingga Romeo tidak mendengar apa yang dikatakannya kepada Cinderella yang telah tertawa tersanjung.

Ilustrasi gagal yang disebabkan oleh pikiran yang masih perlu dipercanggih agar dapat merekam suara-suara dalam dialog yang membutuhkan alat-alat canggih dari sistem komunikasi kelas wahid, super dinamis, mahal, dan ilegal.