Minggu, 16 Desember 2018

When Everything's Not Yours

Just take myself, God. I wanna live in your life. In every world you got. In everything you need. Do not terrorized me, please. I wanna live. Pray.. Hear me...

I lost my faith, I lost my past..

Keep me, keep me

I like to kill myself, alone

Just take myself, God. I wanna live in your life. In every world you got. In everything you need. Do not terrorized me, please. I wanna live. Pray.. Hear me...

My weapon, this is my weapon. You know that. The weapon I have.

Jennifer Lawrence I watch

The beer I drank

The moon I saw

Just take myself, God. I wanna live in your life. In every world you got. In everything you need. Do not terrorized me, please. I wanna live. Pray.. Hear me...

The tomorrow.


I tell you everything I want..

Everything

I'm the trash.. No, I'm just in love..

Kamis, 06 Desember 2018

Di Antara

Sebenarnya detak jantung kita memberitahukan kepada kita bahwa tidak ada yang menjamin kita akan tetap hidup di detik berikutnya.

Tidak ada detik yang kita miliki.

Lalu, cinta? Untuk apa?

Aku tidak suka diperintah waktu. Membuat kepalaku sakit.

Mengancam detik-detik yang tak kumiliki

Apa maunya waktu? Damai memang mahal.

Hidup memang aneh

Memang benar, semuanya ini sementara.

Berpetualang di dalam ritme yang ketidakabadiannya masih boleh dipertanyakan..

Selasa, 20 November 2018

Alirkan...

Kenapa waktu kecil kita sangat menikmati hidup? Karena waktu kecil kita belum bisa melawan.

Kenali apa itu perlawanan.

Tenanglah, banyak yang salah di sana

Pikirkan apa yang terjadi ketika kau melawan orang lain

Pikirkan apa yang terjadi ketika kau melawan dirimu sendiri

Hahahahaha!

Katakan tidak pada perlawanan untuk perlawanan

"Tidak ada perlawanan untuk perlawanan!"

Sistem

Ketika pikiranmu kompleks, jangan melawan

Biarkan darah itu mengalir ke mana pun ia mau mengalir

Ngilu seperti seharusnya

Karena apapun itu, dialah takdirmu.

Jangan sampai kau menemukan semuanya sesaat sebelum kau mati

Hahahaha

Karena ada banyak waktu untuk tahu

Untuk bisa

Untuk menjadi sempurna

Senin, 19 November 2018

Simon & Garfunkel.

Semua maaf berada di titik nadirnya, bersiap menjadi kesalahan

Nabi-nabi hanya ada di kepala, demi kau aku menjadi padang pasir

Kenyataan..

Tuhan..

Do'a yang entah sampai di mana

Dan aku.

Perfeksi adalah pertunjukan bernilai tinggi

Instan yang lahir dari rahim surga

Pernahkah kau melihat instan yang sebenarnya?

Lebih ideal

dari segala sesuatu yang masuk akal,

kerja keras,

jiwa-jiwa yang kalah

Kebosanan a la pengagum Nietzche

Kemandirian yang selalu merasa terancam

Kemiskinan yang paling rapuh dan memalukan

Kesakitan yang tampak luka

Tubuhku

Cintamu

Filsafat paling memalukan dari attitude seorang milenial lemah

Bersembunyi di balik raga kultural

Kesadaran yang terjerat

Analogi rasa simpati

Ketidakbenaran

Dan

Simon & Garfunkel.

Kamis, 08 November 2018

Lembah

Indonesia. Di balik dunia modern di mana kini kuajarkan kau bagaimana cara untuk menghitung waktu yang sesungguhnya, akan ada beberapa hal yang sesungguhnya tidak pernah tersampaikan

Bahasa yang sesungguhnya telah sampai pada titik di mana ketukan-ketukan tak bernada mengajarkanku bagaimana cara untuk menghitung nada dan waktu yang sesungguhnya, demi harga praktik yang penuh dengan intelijensi persamaan antara isi dada manusia dan ruang angkasa

Jejak-jejakku dulu, seperti gelanggang tempat atom-atom kecil di sekitaran horizon bergetar, bergesekan, dan boomm! Mengetuk pintu dengan keunikan yang memecahkan genderang Tuhan yang sebenarnya.

Lembah ilusif itu terbentuk bertahun-tahun yang lalu, begitu sudah lamanya sehingga sisi-sisinya terukir bagaikan sesuatu yang tak dapat dihitung lagi

Matahari tidak bergerak, pasir-pasirnya begitu licin, dan aku cukup lecet ketika tubuhku merosot tajam

Aku adalah sesuatu yang sangat mahal,

Yang menyiksa dengan begitu sopan sehingga kau tidak akan paham batasan seperti apa yang kutemukan dan nantinya akan mengubah hidupmu

Aku adalah komputer, aku adalah android, aku adalah Manusia Sejarah. ..

Senin, 22 Oktober 2018

The Machine

I like the store, you can't lie
Fell apart, like anybody else
But I like to watch some of the old show from Andy Kauffman
Or a gag from Zach Galifianakis to be honest
There's something in there if you really want to talk and feel about 'something never'
The have one lose one system
To leave the comfortable fire for a star that shine so high
Sophisticated machine,
Like God sometimes He won't help you for a technologically hurt
I know what is this
And don't tell me about what is this
Who's the name of the machine?
'Strangers'.

Kamis, 20 September 2018

Puisi 25 September

JAKARTA -- Seringkali aku merasa hujan tanpa nama akan menghadiri sebuah pesta di taman yang terikat kencang dengan kenangan manis yang menyiksaku beberapa tahun lalu.

Di balik dinding kamar, kuresapi kesepian sebagai anak muda yang hanya ingin, secara mutlak, membatasi perihal halal dan haram dengan harga diri yang setinggi langit hingga menyentuh Tuhan yang tidak pernah kukenali dengan baik.

Aku sombong karena tidak ingin mengambil sesuatu yang menurutku sama saja dengan menjual harga diri

Untuk mendapatkan sepeser uang, kita perlu merasakan yang namanya mati.

Puisi-puisiku tetap tak masuk di akal meskipun hidupku mengalir begitu saja.

Genderang-genderang ketakutan masih berdiri di depan pintu kamar, kesepian yang absolut masih hadir menunjukkan wajahnya yang murka sepertihalnya dosa yang menuding seseorang tanpa pahala,

Ia membenci harga diriku.

Aku dikhianati berkali-kali di medan perang, tapi teman-temanku mati bukan di medan perang, diri mereka telah menyesatkan apa yang disebut dengan akal sehat

Terbaring lemah tanpa daya, bersimbah darah yang mengucur dari kepala, kulit kering tinggal tulang, bau mesiu, dan kematian yang akhirnya dilumat media

Aku masih tidak percaya dengan apapun,

Puisiku seperti kehilangan selera, masihkah aku muda?

Atau, aku hanya kehilangan suatu masa? Dan terjebak untuk melihat kejahatan terhadap harga diri manusia dari sisi-sisi aman kebaikan?

Kukira, itulah yang sebenarnya terjadi. Kita sebenarnya tidak pernah terlindungi,

Dan,

Selamat Ulang Tahun, Fauzan!!!

Jangan biarkan setan-setan itu menusukmu..

Amin

Jumat, 08 Juni 2018

Pagar dan Jurang

Aku tidak masalah apabila garis-garis puisiku tersendat di antara misteri yang bermula mulai dari romantisisme hingga iklan-iklan, asalkan pada ujungnya berakhir di not atau nada awal yang membawaku menuju ke semacam kemewahan yang tak tersendat.

Musik...

Kita adalah generasi yang idealnya sebisa mungkin bersikap lebih modern dalam mengatasi perasaan jika kita memang akan men-teknologi-kan diri tanpa harus menjadi robot.

Sebab, ke manapun kita pergi, kau dan aku, satu-satunya jalan yang kucari adalah jalan yang mampu membawa kita menuju kesadaran yang mengajarkan bagaimana caranya agar kita tidak bersikap terlalu berlebihan satu sama lain.

Aku ingin menjadi sesuatu yang renyah untukmu.

Maka dari itu, puisi ini segera kunetralkan dengan intonasi-intonasi dan humor serta kabar baik bahwa kita punya kesadaran mengenai kenyataan moneter yang saat ini menjadi tempat bersandar perasaan ringan kita masing-masing.

Bayangkan air sungai yang jernih di siang hari yang sejuk mengalir di bawah cahaya matahari dengan beberapa daun kering berwarna coklat terbawa arus serta bunyi gemericiknya yang ringan.

Apa daun-daun kering itu masih tertinggal di benakmu?

Ingat, memori adalah jalan yang berbeda.

Satu-satunya jalan yang kucari adalah jalan yang mampu membawa kita pada kesadaran yang mengajarkan bagaimana caranya agar kita tidak bersikap terlalu berlebihan satu sama lain.

Seseorang, jangan kau pikirkan paragraf aneh yang dulu sering kugunakan untuk lari dari kenyataanku yang romantis-tragis.

Berton-ton pesan?

Aku selalu menjadi sesuatu yang tidak terlalu banyak tahu, tetapi dengan luar biasa gelembung perasaanku membesar tiap kali diuji dengan pertanyaan;

Apakah aku mengenalmu?

Ya, dia membesar menjadi keyakinan yang visionis-romantis, di mana satu-satunya jalan yang kutemui adalah jalan yang mampu membawa kita menuju kesadaran yang mengajarkan bagaimana caranya agar kita tidak bersikap terlalu berlebihan satu sama lain.

Komedi terkadang adalah kebenaran yang terletak di dasar jurang dan kita lebih aman untuk berdiri di dalam pagar batasnya karena kita sudah punya kesadaran mengenai kenyataan moneter yang menjadi tempat bersandar perasaan ringan kita terhadap satu sama lain.

Komedi terkadang adalah imajinasi yang tiba-tiba bisu ketika adegan penentuannya dimulai, sehingga Romeo tidak mendengar apa yang dikatakannya kepada Cinderella yang telah tertawa tersanjung.

Ilustrasi gagal yang disebabkan oleh pikiran yang masih perlu dipercanggih agar dapat merekam suara-suara dalam dialog yang membutuhkan alat-alat canggih dari sistem komunikasi kelas wahid, super dinamis, mahal, dan ilegal.

Senin, 28 Mei 2018

Word & Glass

The script that I ever wrote,

and the earth that's spinning,

and the yellow and blue,

it all takes me back to the young broken glass theory made in the room full of books all around her.

They were small,

little like a bunch of stones and the long chair on the side of corridor between the flowers and the windows.

Then the fences,

I used to stand below the flag between a few...

(Why am I always looking at them?)

It's a tricky trick when you go round around very closely to the eyes without hiding behind something tricky.

What's behind you?

I don't even know either.

And suddenly,

I can't go anywhere anymore

But the shore,

And magically,

that broken glass transcends his believing as it doesn't even matter

Standing here,

A little distance from your eyes, and

Watching me,

whispering to you...

Minggu, 20 Mei 2018

Healthy Way of Life

Aku tidak menyembah wanita yang aku cintai lagi. Sudah selesai dengan semuanya. Langitku sudah mendung sejak hati kecilku masih berupa janin. Adakah kau mengerti akan hal tersebut, Women? Untuk itu, seharusnya aku tidak mengenal cinta dengan cara seperti ini sama sekali.

Pernah suatu waktu aku mengalahkan puisiku sendiri dalam waktu satu malam. Lalu, kukatakan pada diriku, bahwa mimpi itu sama halnya dengan membangun istana untuk seorang putri kecil cengeng dan penangis. Tidak cocok untuk diberikan sehelai kain tanpa nama. Dia maunya Lea.

Tapi kini, sejak aku tidak bermasalah dengan hukum adat yang modern itu, semuanya menjadi indah pada waktunya. Dengan segala macam komedi yang telah kupersiapkan dengan diriku sendiri dari masa ke masa, akhinya blog pribadiku ini terisi kembali dengan cerita yang sangat tidak berhati-hati.

Aku rasa setiap pembaca sudah tahu apa yang mereka baca. Jika masih ada yang tidak, lalu untuk apa empat sampai tujuh tahun yang lalu itu? Di mana berpikir adalah intisari dari praktik dan segala yang muncul dan eksis di muka Bumi ini. Satu hal yang masih kupegang teguh sejak diriku masih kanak-kanak: aku tidak akan ke mana-mana.

Kuberitahu kau sesuatu...

Aku memulai kesalahanku yang sebenarnya kira-kira sekitar tujuh atau delapan tahun yang lalu. Matahari terbit dan aku bermain cinta dengan bidadari yang salah. Disitulah pintu kesalahannya. Begitu bidadari ini mulai mencintaiku, kebahagiaan melenyapkan semuanya. Termasuk kebahagiaan itu sendiri. Sehingga aku melakukan ikrar yang terlalu berlebihan dan mengemis, memohon, dan berfilsafat kemudian. Semuanya telah dimulai, dan aku tidak pernah bermain-main lagi.

Cinta yang kubawa sampai mati ini rasanya tidak perlu dikekalkan seperti keabadian. Selain itu, untuk hidup, perjuanganku sedang berjalan lurus menuju pintu-pintu pendaftaran bertema silverscreen serta seorang gadis dari Australia yang masih aku rahasiakan.

Di balik itu semua, aku kira masalalu telah mengundang untuk sejenak kembali mengembara ke titik-titiknya yang fana dimana puisi-puisiku masih berbicara tentang oase serta surga dan neraka. Atau eksistensi berbasis puzzle dengan teka-teki ringan mengenai Kurt Cobain yang kini masih melatihku untuk menjadi praktisi. Atau dengan imajinasi berani yang dulu sempat kusebarkan layaknya omong kosong yang berasal dari hati kecil yang terdalam.

Palung itu masih kutuju. Kurenangi bagian-bagian tersulitnya hingga diriku ternyata masih mampu merasakan ujung hidungku sendiri. Bangku taman yang kutinggalkan masih sendirian di bawah pohon yang tumbuh liar sejak kepergianku mencari seorang gadis kecil bernama Ningsih. Itulah rahasia yang bertahun-tahun kupetakan demi mencetak sejarah sebagai penanam harta karun paling dicari di seantero jagad raya yang sombong ini.

Di balik semua sejarah pembongkaran hawa nafsu, cinta dan prahara itu, aku kembali menyaksikan tulisan-tulisan lama yang tidak kutulis menggunakan tinta darah, tetapi keringatku yang membasahi kulit-kulit kertas itu sendiri telah lelah menjadi darah. Perannya terungkap sebagai pencatut misi rahasia yang seharusnya dimiliki oleh sel-sel lain, karena pada hakikatnya, darah mengalir di dalam tubuh manusia, bukan di udara terbuka seperti di medan perang.

Kini aku bebas dalam mengabarkan cerita. Rapi seperti stand up comedy Jim Carrey, merangsang seperti gesekan piano Albert Einstein di pelosok ide Bob Dylan bernama Desolation Row, menantang seperti puisi Zack de la Rocha yang mampu membuatnya turun dari gunung, tak tertangkal seperti Tom Morello, dan, for my healthy way of life, I decide to leave myself alone with the memories inside. Very beautiful, to see my party garden when nobody dance in it and no one knows how to make a loudy song. Very unhealhty.