Sabtu, 20 Juni 2020

Bacalah Ini, Gadis 'Oasis'

Aku sedang mencoba menemukan kata-kata untuk melukiskan kembali kenangan yang dulu tersimpan begitu dalam di tengah harapan retak yang kini kembali berbentuk ketika dirimu hanya tinggal setitik kenyataan.

Aku sedang mencoba menemukan kata-kata untuk melukiskan kembali kenangan ketika arus-arus masa lalu menyeret perasaanku menuju lautan kenangan itu sendiri.

Sedikitnya kusadari, bukan hanya kepadamu, cintaku ternyata telah tumpah kepada seluruh bagian zaman yang mengitari pahitnya perjalanan sunyi yang kulewati ketika kau menyisi dengan tidak mengerti.

Aku berdiri menghadapmu melalui kaca mata masa lalu, berharap kau mengerti bahwa aku masih mengenakan attitude yang sama. Masih seperti seorang remaja nakal yang memberitahumu bagaimana rasanya menghidupi asmara dengan cara tidak mencintai.

Tanpa situasi apapun, kutuliskan puisi ini sebagai kebohongan. Kebohongan yang tertulis hanya untukmu.

Oasis.

Sekuat tenaga, aku bertarung dengan karma.

Dan puisi ini, hanyalah pesan yang sengaja kukirimkan padamu agar kau menyaksikan pertarungan yang baru saja berlangsung.

Ketika sang karma memukul ulu hatiku, suatu perasaan asing muncul dari jiwaku.
Kemudian sesuatu yang misterius berbisik: ini bukanlah pesan yang 'hanya', dan aku ingin kau mencintaiku setengah mati tanpa harus bergerak selangkahpun.

Cintailah aku dari masa lalu.

Jakarta, 21 Juni 2020 (02.04)