Sabtu, 10 November 2012

SAJAK KEBINGUNGAN


Merasakan seseorang wanita dari dalam hati saja adalah salah satu dari beribu ketidaknyamanan yang ada di dunia ini.

Berkeliaran saja Dia tanpa perduli dengan situasi, seenaknya saja hingga diri terbentur dalam satu kebingungan.
S
atu pertanyaan muncul dari dalam kebingungan, “apa yang harus dilakukan?”

Dan solusi? Seakan-akan jauh tak terjangkau. Dan jika banyak yang berucap soal hidup adalah kegelisahan, itu wajar.

Kita selalu gelisah, ada waktu yang tersisih untuk sang gelisah datang bertamu dan mengganggu sang tuan rumah.

Dan diri, selalu gelisah karena bayang-bayang dan mimpi yang datang membawa dirinya dalam angan berujung sepi selalu saja menghantui tanpa membonceng sang solusi.

Keinginan utama tidak pernah menjadi hal yang paling dekat untuk dijangkau, karena manusia terlalu suka bermimpi.

Tapi, mimpi adalah hal yang paling tulus, namun “mungkin” tidak logis untuk direalisasikan. Belajar untuk hidup bersama hal yang tidak sepenuhnya diinginkan, mungkinkah itu merupakan solusi? Mungkin saja, kendati diri sedikit ragu untuk mengatakan iya.

Atau, biarkan itu menghantam diri sampai pada fase dimana rasa muak datang dan membunuh mimpi yang memanifestasikan dirinya menjadi ketidaknyamanan itu?

Yang jelas, aku ingin menghidupkan mimpi-mimpi itu dalam wujudnya yang utuh ke dunia nyata, kedepan mata dan bisa kusentuh dirinya.

Dan aku telah menyentuhnya.

FAUZAN KUMBANG