Selasa, 10 Maret 2015

Paranoid Tanpa Nama

Pada saat membaca puisimu, kegelapan datang lalu memperkenalkan diri sebagai John Lennon. Ketakutan adalah masa depan di luar kacamata bundar murahan toko grosiran.

Tidak ada yang bisa dikomentari dari lagu funk, anak-anak dengan dada ngilu yang lahir dari rahim BBC beberapa hari atau minggu yang lalu.

Aku terpaksa mengalah, sedikit saja demi perdamaian yang terkubur entah dimana. Aku mengalah, Sayang. Padahal tidak ada dosa dari percumbuan yang rinai dan suara-suara pohon bambu di balik sungai.

Aku tidak sabar untuk pergi entah kemana. Hauwalawahaya, biru-biru seperti coklat yang dibungkus asap ketidakjelasan saat ini, aku ketakutan setengah mati, my God!

Musik! Musik! Aku butuh musik! Baiklah, kita akan segera duduk manis di meja-meja rapat bertradisi kuno. “Siapakah mereka? Aku tidak tahu!” jawab Tuhan kesal.

Berhenti.


10 Maret 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar