Di suatu dini hari, aku berpikir soal kriminalitas.
Bukan sebagai sebuah rubrik favorit dalam koran,
tetapi sebagai sebuah ancaman.
Orang-orang berkumpul, mereka berbicara tentang kriminalitas.
Di manapun aku berada.
Selamat! Untuk siapa saja yang sudah berhasil berkuasa karena ancaman mereka sekarang sudah menjadi pembicaraan umum!
Tidak! Kami tidak akan menjadi anak nakal.
Kami berkumpul, kami membicarakan kriminalitas.
Dimana ketika segalanya ingin dituangkan kedalam sebuah tulisan, disinilah aku menggoreskannya.
Selasa, 27 Desember 2016
#6
Sintesis bukan perpaduan antara tesis dan antitesis.
Sintesis adalah bukti dari sebuah penaklukan.
Adalah salahku jika memaknai antitesis sebagai alibi,
yang lemah dan mati di tanganku sendiri.
Bukanlah dialektika jika tanpa revolusi.
Maaf, jika kalimat pertamaku adalah ilusi,
lalu aku menciptakan alibi,
dan membantahnya dengan mitos revolusi.
Pada kenyataannya, aku tidak mampu berdialektika,
karena aku takut melakukan revolusi,
karena, revolusi berarti aku harus mengatakan semuanya kepadamu.
Sementara, cinta adalah mimpi buruk bagiku.
Sintesis adalah bukti dari sebuah penaklukan.
Adalah salahku jika memaknai antitesis sebagai alibi,
yang lemah dan mati di tanganku sendiri.
Bukanlah dialektika jika tanpa revolusi.
Maaf, jika kalimat pertamaku adalah ilusi,
lalu aku menciptakan alibi,
dan membantahnya dengan mitos revolusi.
Pada kenyataannya, aku tidak mampu berdialektika,
karena aku takut melakukan revolusi,
karena, revolusi berarti aku harus mengatakan semuanya kepadamu.
Sementara, cinta adalah mimpi buruk bagiku.
#5 Masa Kecil
'Masa kecil' adalah pelarian yang paling sempurna.
Kecacatannya sama dengan kesenangan yang muncul ketika memikirkan bunuh diri.
Yang bermuara pada puisi dari seorang penyair yang selalu dihantui kekurangan yang harus diakui karena lingkungan intelektualnya, seperti dirinya; terlalu narsis.
Ia melihat cemoohan masa kanak-kanaknya hadir kembali di masa remajanya.
Lalu, ia mundur, 'bahagia', dan merasa semua hal menjadi abu-abu.
Kecacatannya sama dengan kesenangan yang muncul ketika memikirkan bunuh diri.
Yang bermuara pada puisi dari seorang penyair yang selalu dihantui kekurangan yang harus diakui karena lingkungan intelektualnya, seperti dirinya; terlalu narsis.
Ia melihat cemoohan masa kanak-kanaknya hadir kembali di masa remajanya.
Lalu, ia mundur, 'bahagia', dan merasa semua hal menjadi abu-abu.
#4 Sejarah
Sejarahku adalah sejarah penyakit.
Aku mengatakan pada diriku sendiri bahwa 'aku sedang jatuh cinta' seperti mesin penjawab yang sudah diatur sedemikian rupa.
Setiap pertanyaan memiliki jawaban yang otomatis.
Tersusun dan saklek.
Aku adalah pabrik yang memproduksi untuk diriku sendiri.
Bahan-bahan yang sama, hasil produksi yang sama.
Dan ketika aku sedang jatuh cinta, semuana berubah menjadi penjara.
"You can't quit, my little boy!"
Aku mengatakan pada diriku sendiri bahwa 'aku sedang jatuh cinta' seperti mesin penjawab yang sudah diatur sedemikian rupa.
Setiap pertanyaan memiliki jawaban yang otomatis.
Tersusun dan saklek.
Aku adalah pabrik yang memproduksi untuk diriku sendiri.
Bahan-bahan yang sama, hasil produksi yang sama.
Dan ketika aku sedang jatuh cinta, semuana berubah menjadi penjara.
"You can't quit, my little boy!"
#3 Perempuan
Aku sedang berusaha untuk menembusnya lebih dalam,
untuk menyelamatkan diriku sendiri.
Seorang peramal dan pemabuk mengatakan, "kau masih memegang kuncinya".
Lalu, aku mengalami kemunduran, merasa bahagia, dan, semuanya menjadi abu-abu.
Ya, aku menolak banyak hal di zamanku sendiri,
tetapi, bagaimana cara menjelaskan, bahwa, kau, adalah seorang perempuan yang kuterima apa adanya meskipun kau telah menjadi bagian dari zaman ini?
untuk menyelamatkan diriku sendiri.
Seorang peramal dan pemabuk mengatakan, "kau masih memegang kuncinya".
Lalu, aku mengalami kemunduran, merasa bahagia, dan, semuanya menjadi abu-abu.
Ya, aku menolak banyak hal di zamanku sendiri,
tetapi, bagaimana cara menjelaskan, bahwa, kau, adalah seorang perempuan yang kuterima apa adanya meskipun kau telah menjadi bagian dari zaman ini?
#2 Cinta
Lima tahun yang lalu, aku bertanya-tanya pada diriku sendiri.
Pada waktu itu, aku sangat marah.
Insomnia, halusinasi, keinginan yang sangat kuat, kenyataan yang berlainan, kemudian, aku bertemu dengan seorang wanita di dalam mimpi.
Sebelas tahun yang lalu, aku jatuh cinta untuk pertama kalinya.
Pepatah lama mengatakan, "jangan terjatuh di lubang yang sama", keluargaku menambahkan kata "tiga kali" di belakangnya.
Aku akan mengatakan, bahwa, yang pertama adalah alami; yang kedua adalah kebetulan; dan, yang ketiga adalah proyeksi (?)
Atau, semuanya adalah tidak sama sekali.
Yang pertama membangun pola yang terkunci seperti penjara,
dan aku menjadi manusia mekanis di dalamnya.
Sebuah boneka . . .
Pada waktu itu, aku sangat marah.
Insomnia, halusinasi, keinginan yang sangat kuat, kenyataan yang berlainan, kemudian, aku bertemu dengan seorang wanita di dalam mimpi.
Sebelas tahun yang lalu, aku jatuh cinta untuk pertama kalinya.
Pepatah lama mengatakan, "jangan terjatuh di lubang yang sama", keluargaku menambahkan kata "tiga kali" di belakangnya.
Aku akan mengatakan, bahwa, yang pertama adalah alami; yang kedua adalah kebetulan; dan, yang ketiga adalah proyeksi (?)
Atau, semuanya adalah tidak sama sekali.
Yang pertama membangun pola yang terkunci seperti penjara,
dan aku menjadi manusia mekanis di dalamnya.
Sebuah boneka . . .
#1
Pantaskah Hollywood dibenarkan secara ilmiah?
Mari kita bertanya-tanya soal kegilaan . . .
Dan mengakui, bahwa, "aku menolak", dan, masih gagal menemukan 'kenapa'.
"Aku malu mengetahuinya bukan dari buku, tetapi film" adalah jenis dari sebuah pengakuan.
Mentalku menolak, sementara, pikiranku tidak.
Aku takut dituduh membolos, rumah begitu membosankan, dan aku sedang sakit.
Aku juga ragu apakah aku ingin pergi ke dokter.
Satu-satunya pendapat ilmiahku adalah: Aku terlalu banyak berbicara.
Baiklah. Kenapa Hollywood? Karena mereka membiusku.
Mari kita bertanya-tanya soal kegilaan . . .
Dan mengakui, bahwa, "aku menolak", dan, masih gagal menemukan 'kenapa'.
"Aku malu mengetahuinya bukan dari buku, tetapi film" adalah jenis dari sebuah pengakuan.
Mentalku menolak, sementara, pikiranku tidak.
Aku takut dituduh membolos, rumah begitu membosankan, dan aku sedang sakit.
Aku juga ragu apakah aku ingin pergi ke dokter.
Satu-satunya pendapat ilmiahku adalah: Aku terlalu banyak berbicara.
Baiklah. Kenapa Hollywood? Karena mereka membiusku.
Jumat, 23 Desember 2016
Pembodohan, Itu Pasti Pembodohan...
Bagaimana cara membaca buku? Bagaimana
cara membaca pertanyaan tersebut?
Tapi bukan itu yang kumaksud. Aku tidak
mau menyadarkanmu. Aku tidak peduli karena kau tidak peduli,
Dan, karena kau tidak bisa menjawab pertanyaanku.
Bahkan sesuatu yang lucu yang kau
jadikan tameng bagi rasa benci mu, atau rasa malu mu, tidak menghibur
sama
sekali bagiku.
Berkepentingan denganmu adalah
kepentingan yang paling bodoh yang pernah kuketahui: sebuah kenikmatan yang
dirasa perlu karena kita semua sudah lebih tidak berguna dari apapun di dunia
ini.
Karena kita bukan rockstar..
Ketika kalian dikuburkan suatu saat
nanti, dunia tidak akan pernah mengetahui jika kalian ada.
Dan kalian tidak akan pernah tahu apa
yang terjadi selanjutnya.
Suka tidak suka, mau tidak mau, kalian
sudah menyembah dewa yang salah, mengakui nabi yang membaca
buku yang sama
dengan buku yang kalian baca.
Aku bukan penulis puisi yang menipu diri
sendiri.
Yang membuang-buang waktu dan pikirannya
dengan mengatakan bahwa “uang itu penting karena kita harus realistis”.
“Anyone
who is reaching for the sky just to surrender”
Leonard Cohen.
Langganan:
Postingan (Atom)