Vibrasi itu berlari kencang menghantam lalu menembus
seluruh dada-ku,
Pada malam yang dikangkangi para iblis, sejenis
suara mendayu meloncat dari sebuah kayu.
Pelan, keras, tinggi, lembut, rendah,
Sebuah tangan baru saja menyusun-nya menjadi alur
cerita kemudian aku gila.
Saat itu, aku melupakan waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar