Hidup terasa
seperti, “Jika kau tidak memiliki uang untuk membeli alkohol malam ini, aku
akan pergi.”
Tapi, akan
selalu ada seorang malaikat di tengah-tengah badai ganas, bukan?
Malaikat yang
tertidur pulas, kemudian bangun, dan menolong seseorang yang begitu menghormati
kebaikannya. Malaikat tersebut, dikirimkan oleh Tuhan kepadaku, khusus
kepadaku. Beserta waktu-Nya.
Dengan waktu
yang aku miliki, aku menonton Conan via
Youtube dengan seksama dan penuh kekaguman serta harapan.
Itu adalah
saat-saat di mana aku berpikir bahwa, “ya, aku sedang berjalan menuju masa
depan yang kuinginkan.” Optimistik.
Seolah-olah aku
sedang mempersiapkan cerita menarik untuk kuceritakan di sebuah acara talkshow
di televisi Amerika Serikat pada minggu berikutnya; saat itu, mataku menatap ke
arah piring kaca dengan mie instan di dalamnya, sementara itu mulutku terus
mengunyah.
Sebelum itu. stabilitas
dan kontrol, itulah yang kupunya ketika aku pergi ke belakang untuk mencuci
wajan, sebelum memasak sesuatu untuk dikunyah di pagi buta ini.
Dengan demikian,
aku menyadari, ternyata, aku hanya perlu memperhatikan apa yang terjadi di
sekitar agar dapat bertindak dengan nyaman.
Itu sama halnya
dengan “diriku sudah kehabisan kata-kata, sebaiknya aku berhenti dan beristirahat.”
Girl, you don't know what to do,
I don't know where to start.
You were having your fun
Now you're under the gun
(Thank to Black Keys)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar