Setiap kali kutulis puisi dengan tangan yang digerakkan oleh otak yang dipenuhi dengan cita-cita ini, sebenarnya tak banyak cerita yang bisa kusampaikan kepadamu.
Sampai akhirnya, setiap kata yang kutulis menjadi masa lalu, dan cerita-cerita di dalamnya membangkitkan kerinduan mendalam yang bahkan tak dapat dijelaskan oleh alam mimpi sekalipun.
Sekilas bayangan yang kutemui, berarti selamanya bagi diriku yang memang hidup dalam kutukan cinta. Kutukan yang memaksa diri ini untuk membangun istana megah demi menyambut mimpi yang sedang dikerjakan menjadi kenyataan.
Setiap kata yang terucap dari bibirku adalah sumpah bukan serapah yang terselip dibalik layar mimpi liarmu. Mimpi liar yang kau sembunyikan entah demi apa aku tak tahu.
Tahukah kau, bahwa salah satu keahlianku adalah mengetahui rahasia yang tersembunyi dibalik rahasia dan pilihan?
Dan aku telah belajar lebih banyak hal mengenai penyesalan dibandingkan dengan orang lain di dunia ini.
Sedikit demi sedikit itu kukumpulkan menjadi kekuatan, lalu menjadi karakter, kemudian menjadi iman.
Jika kau benar-benar ingin mengenali hal-hal liar yang berkeliaran di dalam kepalaku yang keras ini, sesungguhnya kau tidak perlu tahu.
Maksudku, kau tidak perlu tahu bahwa ketika berdo'a, kuhadapi Tuhanku dan Tuhanmu itu dengan cara yang sangat jantan. As I said, I will never look down!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar